Categories
Comics Featured Galigo Gallery I UPS! La Galigo Lontara Project

Once upon a Time… #2

La Pananrang ialah kakak sepupu Sawerigading yang bertindak sebagai penasihat utamanya. Terkenal karena kebijaksanaannya sebagai hakim serta kepiawaiannya dalam berdiplomasi. Dalam pelayaran menuju Cina, La Pananrang selalu berdiri di depan dan menyambut musuh-musuh yang menantang rombongan dari Ale Luwuq. Kekhasannya ialah Ia selalu mengawali dialog dengan penjelasan yang panjang mengenai siapa dirinya, identitas Sawerigading, kemana tujuannya dan apa yang mereka cari.

 Rafika Ramli, dara kelahiran Makassar 28 Januari 1991 ini pernah menikmati rasanya tinggal di Amerika Serikat selama setahun melalui program pertukaran pelajar AFS-YES. Ia yang tengah melanjutkan studi di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin memiliki banyak hobi; mulai dari basketball, fotografi, jalan-jalan, menggambar, hingga bersih-bersih. Pantang menyerah, gadis yang rajin sholat ini mewakili kampusnya dalam ajang Philip Jessup International Moot Court Competition.

Categories
101 La Galigo Featured Liputan

Kerja Sunyi Para Pejuang La Galigo

Jumat (10/02/11) lalu, Ahlul dan Ran – dua anggota tim Lontara Project, ditemani Eka, berkesempatan untuk menemui salah satu narasumber utama dalam proyek budaya kami, Prof. Nurhayati Rahman.

Memasuki gedung Pusat Studi La Galigo (PSLG) PKP Unhas, Ahlul dan Eka tercengang. PSLG tidaklah seperti yang ada di dalam benak mereka selama ini. Gedung berlantai lima yang sunyi dan tidak terawat, serta fasilitas yang membuat kening mereka berkerut, seakan menjadi saksi bisu diabaikannya La Galigo di tempat asalnya sendiri. Ratusan “ornamen alam” berupa sarang laba-laba, toilet yang tidak layak, dan plafon yang bocor menjadikan lift sebagai satu-satunya prasarana abad 20 yang kami temui di gedung tersebut.

Ketika datang, Prof. Nurhayati langsung mengajak kami masuk ke ruang tamu PSLG. Hanya ruangan itu yang memenuhi kelayakan untuk menerima para pendatang yang tertarik untuk mengetahui informasi tentang La Galigo. Kondisi Ruang Dokumentasi maupun Ruang Kerja Prof. Nurhayati sendiri begitu miris: kebocoran akibat air hujan menggerus langit-langitnya sehingga hampir jebol. Tentu saja hal ini begitu mengkhawatirkan, karena temperatur lembab jelas mempercepat tingkat kerusakan arsip-arsip La Galigo yang begitu langka dan beratus-ratus tahun usianya.

Kami memasuki Ruang Perpustakaan yang kosong dan hambar karena tiadanya aktifitas yang berarti lazimnya perpustakaan yang biasa kita jumpai. Selain dua orang karyawan Prof. Nurhayati yang bahkan digaji dari koceknya sendiri, tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan. Koridor panjang yang senyap, lebih mirip suasana film horor. Sungguh tempat ini kehilangan daya tariknya, padahal kata Prof. Nurhayati, dulu PSLG penuh dengan orang yang berbondong-bondong, bahkan rela mengantri, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Sekarang, lorong PSLG seolah mati. Disinilah kerja sunyi para pejuang La Galigo dilakukan, kerja sunyi yang mulia.

Kami ngeri mendengar latar belakang PSLG yang penuh intrik. Rupanya birokrasi kotor tak luput ikut campur dalam struktur PSLG yang awalnya diketuai oleh Prof. Nurhayati, namun seolah tak kasat mata, jabatan itu tiba-tiba berpindah tangan. Bukanlah sebuah rahasia, oknum-oknum berseragam gerah jika rekening mereka kosong. Mungkin PSLG dinilai terlalu dini untuk menelurkan keuntungan materi sehingga keberadaannya begitu terlantar. Belum lagi intervensi kaum kapitalis yang juga berusaha mengeruk rupiah dari kebesaran nama La Galigo di mata dunia, namun “membuang” orang-orang yang telah berjasa memperkenalkan warisan ini kepada mereka.

Bersama Prof. Nurhayati (duduk) dan Ibu Basiah (kiri)

Namun Prof. Nurhayati bersikeras pada pendiriannya untuk tetap idealis mempertahankan La Galigo agar tak tercemar kepentingan-kepentingan bisnis yang tidak sah. La Galigo selalu ada untuk mereka yang haus ilmu, bukan monster-monster bermata hijau dan silau karena uang. Ia selalu berharap, hal ini bisa diteruskan pada generasi muda yang sadar bahwa saatnya bangkit dan melawan doktrinisasi yang melanda bangsa pemilik jamrud khatulistiwa.

***

Bersama mahasiswa Sastra Daerah Angkatan 2010

Setelah waktu makan siang, kami diajak berkeliling melihat proses belajar mahasiswa Ilmu Budaya Unhas, khususnya angkatan 2010 yang bertempat di Laboratorium Naskah Fakultas Sastra Daerah Unhas. Setelah dijelaskan oleh Prof. Nurhayati, mereka tampak antusias mendengar pemaparan mendadak kami tentang Lontara Project. Apa yang mendasari terbentuknya gerakan ini dan apa saja yang dapat mereka lakukan sebagai bentuk konstribusi menyelamatkan La Galigo dari ambang kepunahan. Tentu dari pertemuan itu kami berharap Lontara Project menginspirasi para remaja untuk melakukan hal serupa. Toh, masih banyak potensi budaya yang perlu mereka angkat ke permukaan global, selain bangga dengan identitas mereka terlahir sebagai anak Indonesia.

They UPS! La Galigo! Bagaimana dengan kamu?

Categories
Galigo Gallery Photos

Buku Ilustrasi La Galigo SSLTC

Pada Tugas Akhir kemarin, saya mengangkat tema La Galigo. Hasil perancangan utamanya adalah ilustrasi karakter utama pada Episode Sompeqna Sawerigading Lao ri Tana Cina. Buku ini berisi Ilustrasi 5 Karakter utama La Galigo Episode Pelayaran Sawerigading ke Tanah Cina. Terdiri dari 32 halaman, terdapat pula penjelasan mengenai karakteristik dan properti busana yang digunakan oleh masing-masing karakter. Nah, ilustrasi inilah yang biasa kalian lihat di lontaraproject.com! Sekali dayung, dua tiga pulau terlewati. Enjoy it!

Sampul Buku Ilustrasi La Galigo SSLTC

Kalo ada yang ngomong, “HALAH! Gitu gw juga bisa..” ato “Biasa aja deh..” (sedihnya kalau ada yg benar2 ngomong gini), sekarang buktikan komen kamu di Speak La Galigo, jangan cuma ngomong doang! (eeeaaaa) Hehe, bukan nantangin ya, saya cuman ngajakin kalian jangan malu-malu sama karya sendiri (walaupun mungkin karya saya malu-maluin). Ya, setidaknya saya sudah berusaha… *jilet airmata

Eh, T-Shirtnya ada disini!

Introducing Page La Galigo Illustration Book

Ilustrasi Karakter La Massaguni

Ada yang tertarik join? Hubungi kami! Karena La Galigo masih punya buaaaaaaanyak episode dan karakter yang perlu diilustrasiin 😀