Categories
I UPS! La Galigo Lontara Project

I UPS! La Galigo: Uncover

“Tak kenal, maka tak sayang.”

Uncover La Galigo bertujuan untuk memperkenalkan La Galigo ke masyarakat luas, khususnya pemuda Indonesia. Kalian pasti sudah sering mendengar berita tentang budaya lokal identitas bangsa yang dicaplok negara luar. Malu dong kalau orang asing lebih tahu budaya Indonesia ketimbang orang Indonesia sendiri.

Hari gini ga kenal La Galigo?

 Kalau kamu beralasan, “Susah ah, mo nyari infonya dimana?“, nah.. Lontara Project berusaha menjawab pertanyaan kamu. Di dalam website ini kami menyediakan info-info berguna seputar La Galigo yang perlu kamu tahu. Yang perlu kamu lakukan hanyalah klik dan membaca. Ajak teman-teman dan keluarga kamu sama-sama menambah wawasan budaya nusantara, karena sudah saatnya kamu tahu, jangan cuma protes ketika warisan dari nenek moyang kita sudah keburu diklaim oleh pihak lain.

Uncover La Galigo

Uncover La Galigo sendiri merupakan satu tahap dari trilogi kampanye I UPS! La Galigo yang berarti mengenal lebih jauh La Galigo sebelum pada akhirnya kamu ikut melestarikan dan menyuarakan La Galigo kepada orang lain. Tentu kamu harus tahu dulu, apa yang mau kamu jaga, bukan? Menjadi seorang duta budaya akan ikut menambah nilai plus kamu sebagai seorang pemuda di tengah era krisis identitas yang tengah melanda negeri ini.

Kalau penasaran dan tertarik, kamu bisa ikut segudang kegiatan yang dijadwalkan oleh tim Lontara Project dalam beberapa waktu kedepan. Cukup like page di Facebookfollow Twitter kami, atau klik langsung ke website ini, dan nantikan kabar terbaru dari Lontara Project.

Atau mungkin kamu punya kritik dan usul yang lebih menarik? beritahu kami lewat email atau komentar saja disini!

Tidak peduli kamu orang Sumatra atau Kalimantan, dari Jawa atau dari Irian, mari bersatu dan menjadi bangsa yang menghargai budayanya, jadilah remaja yang bertanggungjawab dan bangga sebagai manusia Indonesia!

 

Categories
I UPS! La Galigo

I UPS! La Galigo

Adalah sebuah kampanye budaya yang dipelopori oleh Tim Lontara Project sebagai salah satu program yang bertujuan memperkenalkan (Uncover), melestarikan (Preserve), dan menyuarakan (Speak) La Galigo kepada masyarakat luas, khususnya para generasi muda Indonesia.

Dimulai pada 1 Januari 2012, kampanye ini bakalan resmi berjalan, mengajak kalian untuk mengenal lebih jauh, apa dan bagaimana La Galigo itu, dengan berbagai macam bentuk kegiatan, baik langsung maupun tidak langsung. Salah satu rencana kami adalah mengadakan seminar atau diskusi mengenai topik-topik yang berhubungan dengan La Galigo tentunya.

Tidak hanya itu, Tim Lontara Project sendiri sudah menyiapkan program lain yang akan dikemas lebih menarik dan interaktif. Karena menjaga warisan nusantara tidak melulu ketinggalan jaman. Kalian bisa ikut berpartisipasi, menyumbangkan ide-ide unik kalian atau ikut secara aktif dalam program Lontara Project!

Ayo, bergabung bersama kami dan tunjukkan kreatifitas kalian sebagai anak muda yang peduli akan budayanya!

Categories
Ilustrasi Karakter

Ilustrasi Sawerigading

“ciccing rakkileq ri abéona Palingéqé, mattali ulu wennang sokori.”

… cincin kilat di sebelah kiri milik Palingé, memakai tutup kepala benang bersulam. (Nurhayati Rahman, 2006:224)*

Sawerigading by Maharani Budi

Sawérigading adalah tokoh utama yang terdapat di dalam naskah meskipun bukan sebagai tokoh yang paling banyak berperan dalam mengisi alur dari awal hingga akhir. Tapi dialah awal segala penyebab terjadinya semua peristiwa dan kejadian, yang menyebabkan bergeraknya alur secara dinamis, sejak awal sampai akhir.

Ia merupakan sosok pribadi Bugis yang mempunyai watak yang berdimensi ganda, yakni cinta dan dendam, benci dan sayang, tegar dan cengeng, lembut dan kasar, halus dan keras. Sejauh mana sifat dan karakter tersebut mengejawantah dalam diri pribadinya, bergantung dari rangsangan-rangsangan yang diterimanya dari luar. Ia tidak mengenal kompromi, hanya ada dua pilihan hitam dan putih.

Secara fisik, Sawérigading tidak terlalu banyak digambarkan dan disinggung oleh pengarang (Nurhayati Rahman), kecuali sebagai seorang tokoh yang besar, sebagai tanda kebesarannya ia selalu menggunakan pakaian kebesaran raja yang semua terbuat dari emas, berupa payung kebesaran yang terbuat dari emas, cincin emas yang semuanya turun dari langit dibawa oleh leluhurnya; di pinggangnya selalu melekat keris emas sebagai simbol keberanian dan kejantanan.

Ekspresi kejantanan itu mendapatkan spirit dari empat sifat yang melekat dalam diri pribadinya, yakni 1) Getteng (teguh pendirian), 2) Warani (berani), 3) Lempuq (jujur), dan 4) Macca (pintar).

*Rahman, Nurhayati. 2006. Cinta, Laut, dan Kekuasaan Dalam Epos La Galigo (Episode Pelayaran Sawérigading ke Tanah Cina: Perspektif Filologi dan Semiotik. Makassar: La Galigo Press.

Dikutip dari Landasan Teori BAB II, Tugas Akhir “Ilustrasi Karakter Utama Naskah La Galigo Episode SSLTC”, Maharani Budi, STISI-Telkom Bandung, 2011.

PS : Kalau page/gambar/teks ini mau kamu salin ke blog/web lain, jangan asal copas, cantumkan sumbernya! Tolong hargai karya dan usaha tim kami. Tanggungjawab dimulai dari diri kamu sendiri, oke!