Selasa 28 Agustus 2012, Makassar.
Sore itu, sekitar tiga puluhan adik-adik home-school yang berusia sepuluh hingga tujuh belas tahun memadati ruangan pertemuan di lantai 2 Sekretariat Gafatar. Merupakan sebuah kehormatan bagi LONTARA PROJECT untuk dapat sharing sedikit mengenai La Galigo kepada mereka. Meskipun awalnya terlihat malu-malu, lama-lama adik-adik home-school yang sering mengadakan kegiatan-kegiatan bersama LSM Gafatar ini terlihat begitu antusias.
Dengan penasaran, mereka bertanya tentang banyak hal mengenai La Galigo. Pembahasan diselingi dengan dialog interaktif antara tim Lontara Project dan adik-adik Gafatar. Tidak mudah untuk menjelaskan kenapa mereka harus mengetahui dan bangga dengan kekayaan budaya masing-masing ketimbang menjagokan superhero-superhero luar negeri yang membombardir pasaran. Ketika ditanya tentang kebudayaan Makassar, banyak yang menggeleng tertawa karena kurang tahu, bahkan tidak mengerti apa yang menjadi ciri khas Sulawesi Selatan.
Apalagi ketika mereka dibagi ke dalam tiga kelompok untuk saling berkompetisi menggambar ilustrasi tokoh Sawerigading sesuai petunjuk yang tim kami arahkan. Mereka kelihatan berpikir keras saat diberi limabelas menit untuk berimajinasi bagaimana sosok Sawerigading menurut khayalan mereka. Ada yang bingung, ada yang serius, ada yang heboh dalam menuangkan ide-ide mereka ke atas kertas.
Setelah mereka memilih sendiri tiga karya terbaik sebagai perwakilan dari masing-masing kelompok, maka dipilihlah satu pemenang pertama. Dan… Ternyata pemenangnya adalah Aslam! Si jago gambar yang pendiam ini berhak untuk mendapatkan pin I UNCOVER LA GALIGO sebagai hadiah dari kami! Adiknya yang berumur delapan tahun sebagai juara kedua, dan seorang abg berusia empat belas tahun sebagai juara ketiga. Ternyata umur bukanlah penghalang mereka untuk berkarya.